Cahaya Iman (Nur Iman)
Hakikat Iman
Hakikat iman (nur iman) adalah Cahaya Allah yang memancar di hati orang
yang dikehendaki Allah bersih dari segala sesuatu yang tidak disukai-Nya.
QS. Al Baqarah (2) : 257
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).
QS. Al Maidah (5) : 16
… dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, ... [Referensi QS 14:1, 5
; 33:43 ; 57:9 ; 65:11]
QS. An Nuur (24) : 40
barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikitpun.
QS. Az Zumar (39) : 22
orang-orang yang dibukakan Allah hatinya (untuk) berserah diri lalu ia
mendapat cahaya dari Rabbnya.
Sabda Rasulullah SAW
Apabila cahaya Allah telah masuk kedalam qalbi maka dadapun menjadi lapang dan
terbuka…” Seorang sahabat bertanya, “Apakah yang demikian itu tanda-tandanya
ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Ya, orang-orang yang
mengalaminya lalu merenggangkan pandangannya dari negeri tipuan (dunia)
dan bersiap menuju ke negeri abadi (akhirat) serta mempersiapkan mati sebelum
mati.
QS. Al An’am (6) : 122
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari
padanya.
QS. Al Hadid (57) : 12
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu'min laki-laki dan perempuan
sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…
Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang berjalan-jalan. Beliau bertemu dengan
seorang sahabat Anshar bernama Haritsah. Rasulullah SAW bertanya:
"Bagaimana keadaanmu ya Haritsah?" Haritsah menjawab : "Hamba sekarang
benar-benar menjadi seorang mukmin billah". Rasulullah SAW menjawab: "Yaa
Haritsah, pikirkanlah dahulu apa yang engkau ucapkan itu, setiap ucapan itu
harus dibuktikan!" Haritsah menjawab : "Ya Rasulullah, hawa nafsu telah
menyingkir, kalau malam tiba hamba berjaga untuk beribadah kepada Allah dan
di waktu siang hamba berpuasa..." Sekarang ini hamba dapat melihat Arsy Allah
tampak dengan jelas di depan hamba... Hamba dapat melihat orang di surga
saling kunjung mengunjungi, Hamba dapat melihat orang di neraka berteriak-teriak..."
Maka Rasulullah SAW berkata : "Engkau menjadi orang yang Imannya
dinyatakan dengan terang oleh Allah SWT di qolbimu".
Sabda Rasulullah SAW
“…takutlah kamu akan firasat orang-orang mukmin, sebab mereka memandang
dengan cahaya Allah…”
Fungsi Iman
Fungsi iman adalah sebagai Syarat untuk mendapat petunjuk/pimpinan Allah.
Syarat Untuk Mengerti Penjelasan Al Qur’an, dan Media Mengenal-Nya dan
Rasul-Nya
1. Syarat untuk mendapat petunjuk/pimpinan Allah.
Lihat kutipan keterangan tentang petunjuk pada Bab II Keterangan Al Qur’an
tentang Petunjuk
QS. Al Baqarah (2) : 272
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi
Allah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya.
QS. An Nuur (24) : 35
… Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki…
QS. Ar Ra’du (13) : 27-28
Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki
orang-orang yang bertaubat kepada-Nya, (yaitu) orang-orang yang beriman …
QS. Al Hajj (22) : 54
… sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman
kepada jalan yang lurus.
QS. Yunus (10) : 9
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh,
mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya…
QS. At Taghabuun (64) : 11
Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk
kepada hatinya.
2. Syarat Untuk Mengerti Penjelasan Al Qur’an.
Iman adalah syarat untuk dapat menyentuh (mengerti penjelasan terdalam ) dari
Al Qur’an. Lihat penjelasan pada Bab III Fungsi Al Qur’an bagi orang Beriman
QS. Asy Syura (42) : 52
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (al-Qur'an) dan tidak
pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan padanya cahaya,
yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba
Kami. [Referensi QS 4:174 ; 64:8]
QS. Al Waaqiah (56) : 77-79
sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang
terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan.
QS. Fushilaat (41) : 53
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-
Qur'an itu benar.
QS. Al Ankaabuut (29) : 49
Sebenarnya, Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang
yang diberi ilmu.
QS. Ali Imran (3) : 7
Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)nya
ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi al-Qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. … padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb
kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan ulil albab.
3. Iman Media Mengenal-Nya dan Rasul-Nya
QS. Al Hadiid (57) : 19
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang
yang Shiddiqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb mereka. Bagi
mereka pahala dan cahaya mereka.
Tempat Iman
Tempat cahaya iman (nur iman) didalam hati.
QS. Al Hujuraat (49) : 7
… Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu
indah dalam hatimu …
QS. Al Hujuraat (49) : 14
Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada
mereka):" Kamu belum beriman,tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena
iman itu belum masuk ke dalam hatimu.
QS. Al Mujaadilah (58) : 22
Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka …
Hadits Qudsi
Berkata Wahab bin Munabbih, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda :
Allah Ta'ala telah berfirman : "Sesungguhnya semua petaka langit dan bumi
akan menjadi sempit untuk merangkul Zat-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk
dirangkul oleh qalbu (hati) seorang Mu'min." (Hadits Riwayat Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar